Tanpa keluh, peluhku terus menetes membasahi wajah kusam yang dipenuhi bintik hitam. untuk apa terus berangan? sedang keinginan tidak juga terwujud. bukan, bukan mengeluh.. hanya saja penat yang amat berlebih yang aku rasa, inginnya tidak pernah ditepati. seteguk, dua teguk air liur yang kau telan.. apa itu sudah cukup memuaskan dahagamu, teman? katakan saja. jika kurang, akan aku tambahkan dengan peluhku yang tidak berhenti menetes.. atau air mata yang jatuh beringingan dengannya. hanya itu saja yang aku punya. dan aku harap kau jangan meminta lebih.. matahari sore ini tidak seperti biasanya, tetapi dengan warnanya yang agak sedikit pudar dan tertutup awan, tetap saja binar cahayanya tidak pernah lepas untuk menebarkan jingga indahnya. matahari saja tidak pernah lelah, tidak pernah mengeluh untuk bersinar sepanjang hari, esok, dan seterusnya.. lalu, kenapa aku harus??… aahh, tidak juga :)
kau.. apakah kau juga melihat jingga indah yang sama di sana? lebih indah dari kedua bola mataku, bukan? kali ini kau berbohong :) aku yakin, jika saja saat ini aku menatap kedua matamu, kebohongan itu akan sangat jelas terlihat. mungkin kau memang pandai berbohong demi kebahagiaanku, tapi sorot matamu tidak amat pandai untuk menyembunyikannya. aku pun mengakui, ini salah satu dari jingga terindah yang pernah aku lihat. andai ada tuas yang bisa mengulang terjadinya matahari terbenam, akan aku naik turunkan berulang kali. pasti itu sungguh menyenangkan.. awan-awan itu seperti berjelaga di sekitarnya. sungguh maha karya nan sempurna. Tuhan, seperti inikah caramu memaksa mataku untuk tertutup demi dinginnya malam yang akan kunjung larut? Kau berikan kami kilasan keindahan senja disaat malamMu akan segera tiba. kau buka dengan kilas pencahayaan yang sempurna dan kau tutup dengan kegelapan yang cukup membuatku merasa tidak nyaman.
Matahari mulai menenggelamkan diri, beranjak ke tempat lain untuk disinari. bukan berarti dia juga ikut beristirahat, tidak. matahari selalu berkeliling dunia, menurutku. senja yang oranye.. sedikit demi sedikit, warna-warni sore mulai pudar. beranjak senja lalu malam. masih kah kau duduk merenung akan kebahagiaan yang akan datang dimasa nanti? perlu difikirkan :) cukuplah, tidak perlu meragu dengan hal baik yang akan terjadi. senyuman mendatangkan kebaikan yang tidak terhingga. pernah kah kau mengalaminya? jangan bilang tidak, sebab tentu saja pernah.
Jika jingga teruntuk senja, senja teruntuk malam.. maka akan aku katakan bahawa malam teruntukmu, dia.. esok kita akan bertemu lagi dengan jingganya soremu. suatu saat, warna jingga dan oranye itu akan kita lukis di selembar kertas putih nan bersih yang akan di penuhi coretan pensil warna yang mempunyai warna-warni lebih dibandingkan sore dan senja. dan itu akan lebih mengisi hari-hari kita untuk kita lalui. ingat! tanpa keluh meski berpeluh.. seteguk kebersamaan, itulah yang seharusnya bisa memuaskan dahaga kita. percayalah, semua akan baik saja :)
- Villiyent Amran -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar