*The Adventure Time*

*The Adventure Time*

Senin, 28 Januari 2013

Utuk Putri

Senin, 18 Juni 2012

Teman, itu adalah hari terakhir dimana aku melihatmu duduk manis bersanding dengan sahabatku, kekasihmu sebelum kepergianmu.. tanpa pamit dan meninggalkan sepatah kata untuk salam pertemanan dan salam perpisahan, kau pergi dengan ketenangan yang abadi. tidak banyak bicara, kau hanya duduk diam dengan jaket merahmu yang akhir-akhir ini sering kau kenakan. sambil membuka selembar demi selembar buku kecil yang kau baca, kau hanya terus tersenyum kecil dengan manisnya. hari itu, aku sangat tidak mengenalimu.. binar wajahmu sungguh berbeda. kau lebih banyak terdiam dibanding saat kita sering bertemu di kantin. aku fikir, itu bukan pertanda sesuatu..

Rabu, 20 Juni 2012

Pada saat itu, kami sedang dalam perjalanan menuju ke rumah salah satu sahabat kami. Salah satu dari kami mendapat kabar dari kekasihnya, bahwa ada sebuah kecelakaan yang memakan korban. dengan kepala yang pecah dan helm yang dikenakan sudah agak “peot”. entah itu siswa dari sekolah kami atau siswa dari sekolah tetangga kami. kami masih belum mengetahuinya bahwa korban kecelakaan itu adalah dia. Sepanjang perjalanan, kami terus bertanya-tanya dengan diiringi rasa penasaran.. dan tidak lama kemudian, Regar.. yaa, dia mendapat kabar, bahwa korban kecelakaan tersebut ialah kekasih dari sahabat kami, Wahyu. kekasihnya, ialah teman kami juga. Percaya tidak percaya, kami coba menyangkal pernyataan tersebut. shock, terdiam sesaat, kami masih tidak yakin. sampai akhirnya, aku menghubungi Wahyu. Polisi menyatakan kepada Wahyu bahwa Nola, telah meninggal dunia. kami makin tidak percaya. dan sampai pada akhirnya, teman-teman kami mengupdate foto dari jenazah Nola di BBM dan pada saat itulah mau tak mau kami harus mempercayainya. serentak aku terbawa oleh suasana yang haru dan tidak dapat menahan air mata yang jatuh begitu saja. ternyata hanya sesingkat ini pertemuan kita. “Innalillahiwainnaillahirojiun” . . Sore yang sangat cerah dengan panasnya yang menyengat. aku beserta teman-temanku turut menghantarkan jenazah dari Nola ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Sedihku melihat salah satu sahabatku berduka..

dukamu ialah dukaku, kawan. duka mendalam yang menyisakan luka, yang mungkin tak akan bisa terobati meski sudah terlupakan. memang. . bukan ini yang kita mau, tetapi takdir ini sudah menjadi pilihanNya. karena sudah dari dasarnya manusia terbuat dari saripatih tanah, maka hal nya lah kita akan kembali seperti asal mulanya. hanya bertilamkan tanah dan kain kafan yang menjadi selimutnya. kita akan tinggal bersama penghuni bawah tanah, tanpa keluarga, sahabat atau kekasih.. Selamat jalan Nola, Putri yang tertidur lelap bersama kedamain yang dibawanya. kami akan menjaga kekasihmu sebaik mungkin dan coba menghiburnya tanpa ragu :) segala do’a kami untukmu, semoga tenang dan di tempatkan disisiNya. Amiin ~

- R.I.P Nola Dianita Putriani -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar